"Di surga tak ada lagi lelah, maka nikmatilah segala kelelahan mumpung masih di dunia," mungkin hiburan kecil membincang tentang cita-cita Jannah, atau damba khusnul khotimah sebagai akhir perjalanan di punggung Bumi.
Aku bersemu merona, kemudian dengan sengaja menyandarkan kepala di bahumusambil bertutur, "Kita lelah, untuk mengejar segala keredhaan-Nya."
*
Alam berbahasa pada setiap pertanda, untuk sebuah nama yang belum tereja.