Tak kuasa aku menahan bendungan kristal-kristal hangat ini. Spontan aku menelungkupkan tangan menutup mataku yang sudah basah.
Melihat pemandangan yang indah ini, harusnya aku menangis haru, bukan malah merasakan sakit yang begitu menusuk.
Ya.. pernikahan adik bungsuku.
“Niswah.. barakallah," batinku dalam hati.