"Cie.. rambut lo sekarang keriting Ni?" ledek Tanto.
Wajah Nia merah menyala, tangannya meremas ujung bajunya dengan geram, "Tanto, sudah cukup selama ini kau meledek aku, jujur saja kau memata-mataiku bukan? Kenapa kau selalu meledek rambutku, aku ini wanita berjilbab, sopanlah sedikit kau itu."
Tanto menyunggingkan senyum simetrisnya, "Aku selalu meledekmu, kupikir kau akan segera sadar Ni, nyatanya belum juga, aku tahu segala bentuk rambutmu, lihatlah jilbab tipismu itu."
No comments:
Post a Comment