“Aku tak mengerti dengan jalan pikiranmu, menurutmu kau orang yang hebat? Hoho.. tidak bung. Anda salah!!!” Aku memainkan jari telunjuk tepat dihadapan mata. Aku bisa merasakan auraku, aura kemarahan yang sudah terlanjur dibuat olehnya.
Lagi-lagi tak bergeming, andai aku bisa. Sudah ku luluh lantahkan wajah diseberang mataku ini. Tak peduli akan status dia sebagai anak pejabat atau bukan. Ku maki tanpa henti, sampai akhirnya tanganku mengepal dan tak bisa ku tahan lagi untuk “Braaaakkk… Praaaannk… Praaaaannkkk..” cermin dihadapanku pecah berantakan.
“Hhhh.. setidaknya dengan begini, aku tak bisa melihat wajah sombongku di depanmu lagi.”
__________________________________________________'
di tulis pas TO Biologi, 30 menit sebelum bel usai.
Ayo di bagi kripiknya, ini drabble ke 4 ku
104 kata
:)
No comments:
Post a Comment