Kupandangi lagi lekukan yang menjorok ke dalam dibagian pipinya, garis-garis simetris yang menarik bibir tipisnya membentuk sebuah cekungan, jenggot tipis yang menghiasi dagu, sungguh terlihat mempesona bagi diriku. “Inikah yang namanya ta’aruf?” Kembali pertanyaan itu menggelitik pikiranku.
Email sebulan lalu yang membuatku bahagia, berisi lembaran daftar riwayat hidup seorang pengusaha mebel dari kota Jepara. Mas Pepi -sepupuku- yang mengenalkanku dengannya.
InsyaAllah dia jodohku. Begitu nekatkah diriku? Entahlah, tapi hati kecilku yang menuntunku untuk menerima prosesi ta’aruf ini. Kembali aku memperhatikan wajah di foto yang sedari tadi aku pegang. Seulas senyum aku memandanginya, “Dinda akan menunggumu mas, lekaslah datang ke rumah.”
by: eL
by: eL
No comments:
Post a Comment