Hari ini Jam pelajaran ke 4 diisi oleh guru paling favorit seantero SMADA, yup bener banget beliau adalah Pak Fus -Guru B.Indonesia-
2 menit sebelum pergantian jam dari B.Indonesia ke Fisika, Pak Fus mengatakan sesuatu yang bikin aku inget sama orang yang pernah nasehatin aku kaya' gitu juga. Waaaaa bagus banget filosofinya. Kurang lebih seperti ini yang dikatakan Pak Fus
"Potlot (baca: pensil) ini akan bernilai besar jika berada ditangan orang yang besar juga. Jika potlot ini dipegang oleh seorang tukang kebun, kemudian dia mencoretnya di tembok sekolah. Tentu dia akan dimarahi habis-habisan. Tapi jika potlot ini dipegang oleh seorang bupati, kemudian dia menggunakannya untuk menulis surat cinta dan surat cinta itu dibuang di tempat sampah. Lalu ada seorang yang menemukannya, pasti langsung heboh semua."
"Potlot itu kadangkala tumpul dan kita butuh rautan untuk menajamkannya lagi. Sama halnya manusia, kita ini butuh ujian untuk proses pendewasaan diri."
"Bagian potlot yang penting itu adalah tengahnya. Karena jika tak ada bagian tengahnya, apalah guna kayu yang melapisinya? Persis dengan manusia, yang paling penting adalah hatinya. Hati yang senantiasa ikhlas untuk menjalani sebuah kehidupan yang sesungguhnya."
Gimana menurut kalian?
Bagus toh?
^^
ayo belajar dari sebuah POTLOT
ayo belajar dari sebuah POTLOT
No comments:
Post a Comment